PENJANGKAUAN KORBAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DI KABUPATEN KAMPAR RIAU
Rabu (18/12), Panti Sosial Bina Remaja menugaskan kepada tenaga profesi Satuan Bhakti Pekerja Sosial untuk melakukan penjangkauan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan orang tuanya sendiri. Setibanya di Rumah Sakit Umum Bangkinang diketahui bahwa anak yang bernama Adit (6 tahun) telah mendapatkan perawatan intensif. Meskipun demikian Adit masih membutuhkan waktu lebih untuk proses penyembuhan sampai benar-benar pulih.
Tubuh Adit dipenuhi dengan bekas luka siksaan orang tuanya (ibu tiri). Sebelum tiba di Rumah Sakit Umum Bangkinang, Adit sempat mendapatkan perawatan di Poliklinik PTPN Kampar. Karena keterbatasan di Poliklinik, klien Adit dirujuk ke Rumah Sakit Umum Bangkinang Kab. Kampar Riau untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Biaya perawatan Adit ditanggung oleh donatur, dan donatur tersebut bersedia membiayai seluruh kebutuhan Adit selama dirawat di Rumah Sakit. Selain donatur tersebut , Adit juga banyak mendapatkan bantuan dan simpati dari berbagai pihak seperti bantuan mainan, makanan dan pakaian. Dalam Rapat Kordinasi Akhir kegiatan Uji Coba Model Program Pengembangan Remaja Rentan Geng Motor Kepala Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Pekanbaru menghimbau kepada seluruh Dunia Usaha dan mitra kerja untuk memberikan dukungan baik materi, mainan maupun pakaian untuk korban tersebut.
Selain secara fisik, kondisi psikis Adit juga terganggu akibat siksaan orang tuanya. Adit cenderung takut / tidak nyaman dengan perempuan. Selain itu Adit juga takut melihat jarum suntik, gunting, pisau dan alat-alat lainnya. Setiap malam Adit juga buang air sedikitnya lima (5) kali dalam semalam. Akibat luka disekitar mulut dan bibir, Adit mengalami kesusahan untuk mengkonsumsi makanan. Sehingga sejak ditemukan Adit hanya mau mengkonsumsi mi instan dan tidak mau makanan yang lain. Namun beberapa hari setelahnya, setelah luka di sekitar mulut dan bibir Adit membaik, Adit mulai mau mengkonsumsi nasi dan makanan lainnya.
by. Dedew Sakti Peksos
|